Lelah Menanti Jodoh


Saya pernah di fase ini, rasanya seperti menunggu bis di halte, setiap kali bis lewat, selalu penuh, atau kalaupun ada yang bisa masuk, maka bisa dipastikan itu bukan saya. Oke, tunggu bis selanjutnya, waktu terus berputar, dari pagi ke siang, siang ke sore, sore ke malam, pulang dulu lah, besok nyegat bus lagi. Eh besoknya masih begitu lagi.

Kalaupun bus sedang tak penuh, maka penumpangnya keliahatan sangar-sangar & serem, kan jadi takut ya naik bisnya, akhirnya lewat lah lagi. Besoknya nyegat lagi, kali ini geser agak ke hulu, biar nggak keserobot yang lain. Eh tapi tetap saja, belum dapat juga, geser lagi, terus begitu setiap hari, hingga usia makin meninggi, sampai akhirnya berasa putus asa, berucap lirih nan sedih, “ya sudahlah”, “ya mau gimana lagi”.

Saat menanti di halte, sering lihat orang lain ada yang dijemput sanak keluarganya (ini ibarat lewat jalur kenalan keluarga / bahkan masih ada  hubungan keluarga). Ada juga yang dijemput kawan lama / kawan yang baru kenal (ini jodoh masa sekolah / orang yang benar-benar baru kenal). Ada juga yang boleh menumpang mobil om-om / tante-tante (nah ini sih duda / janda, hehe). Ada juga yang dijemput mobil mewah, tapi nggak ketahuan orangnya (entah apa ini, yang jelas doi tajir melintir, hasek). Dan sebagainya, ya lumrahnya terlintas pikiran “kapan ya gua bisa dijemput gitu? Ngarep banget giliran gue gitu loh ya Alloh”.

Belum lagi drama jagain jodoh orang lain, ada pula yang gagal menikah karena ini itu, juga ada yang hampir saja menikah tapi bersyukur tak jadi nikah, entahlah, macam-macam pula ceritanya.

Baca entri selengkapnya »

Ilmu Parenting Terbaik


Sebelum menikah, saya sudah coba membekali diri dengan sedikit banyak belajar tentang ilmu parenting, tak lupa diselingi doa agar diberi kemampuan mendidik & membesarkan anak-anak yang soleh & solehah, standar lah ya, meskipun juga belum tahu jodohnya siapa & bakalan bisa cepat punya momongan apa tidak, yang penting sudah ada ilmunya dulu, praktek mah belakangan kalau sudah ada objeknya, begitu sih mikirnya, hehe.

Alhamdulillah, setelah menikah & punya anak, langsung dong praktek ilmunya, sambil juga masih terus belajar & masih ribet juga urusan sana sini pekerjaan. Doi yang masih orok sih masalah utamanya adalah pembiasaan orang tua baru yang kaget dengan kehadiran makhluk baru tanpa manual book, haha.

Makin kesini, makin banyak teori yang dipelajari tapi sedikit sekali ternyata yang benar-benar bisa diterapkan. Mengurus anak tidak semudah teori parenting di sosmed & ocehan di talkshow / webinar Ferguso. Melihat orang lain berhasil dalam menerapkan teori tersebut tapi tidak pada anak sendiri, disinilah baru saya tahu, bahwa stok sabar saya hanya setipis rambut dibelah 7, arrrgghhh. Udah mah anaknya ngereog, emaknya jadi macan pula, klop lah, gempar 1 rumah & suami jadi sasaran tembak, wkwkwk, bodo amat, udah setres ini mah.

Disetiap tumbuh kembangnya, disitulah tantangan lain menanti, ibarat main gim, makin tinggi levelnya maka makin susah mainnya. Sudah coba cari tahu sana sini, browsing ini itu, ikuti berbagai seminar & workshop parenting, dan bagi yang mampu, bisa di bawa ke dokter spesialis anak untuk konsultasi macam-macam, atau bahkan ke psikiater, tapi semua saran & solusi itu ternyata bisa tidak mempan saudara-saudara, tidak menyelesaikan masalah, bahkan bisa saja timbul masalah baru, lalu apa yang terjadi? Ortunya setres tingkat dewa & tumbuh kembang anak jadi terganggu, sedih nggak tuh? Banget dong.

Baca entri selengkapnya »

Diet Ala Gue (Bagian 5-Tamat)


Setelah berbagi cerita yang cukup mengenaskan & usaha habis-habisan dalam menemukan metode diet yang tepat seperti yang sudah saya jabarkan panjang x lebar pada artikel sebelum-sebelumnya, tibalah di bagian terakhir perjalanan ninja diet ini.

Ketika melihat hasil yang menggembirakan hasil kerja keras berdiet ria menggunakan metode IF ini, dengan sendirinya anda akan merasa “eman” untuk mengkonsumsi makanan mainstream yang terlalu banyak mengandung gula, minyak & karbo seperti jaman dahulu kala (haha). Anda akan lebih bisa menjaga asupan makanan dengan sendirinya, mengenali apa yang dibutuhkan oleh tubuh (kapan waktunya makan gorengan & stop, kapan bisa makan yang bersantan & seberapa banyak, seberapa banyak konsumsi gula yang aman, apakah ini waktu yang tepat untuk makan mie instan, dsb), karena efek yang dirasa juga membuat tubuh terasa bugar & enteng. Eman-eman kalau harus kembali lagi ke jaman jahiliyah dulu, hehe.

Penting diperhatikan, bila pada tahap 9 gangguan kesehatan masih terjadi dengan intensitas yang tetap (gemetar, pusing, maag), maka lakukan salah 1 dari 2 hal berikut :

1. Evaluasi lagi perihal komposisi makanan utama & camilan. Apabila nasi dikurangi, maka lauk bisa ditambah, bahkan hingga rasio 2:8 (2 untuk nasi & 8 untuk lauknya). Bila camilannya terlalu dirasa ketagihan, maka perlu diganti lainnya, tapi tetap ramah di lidah, lambung & kantong. Bila jeda waktunya terlalu panjang, bisa agak diperpendek. Dsb, bisa anda coba & sesuaikan sendiri dengan kondisi tubuh & lingkungan alias memang butuh waktu untuk trial & error, ini wajar.  

2. Stop dietnya, itu artinya metode ini tidak cocok untuk anda dengan berbagai alasan, banyak hal yang mempengaruhi, bisa internal (kelainan hormon, setres / depresi, niat yang lemah, mindset yang salah, skeptis pada hasil maupun prosesnya, dsb), maupun eksternal (tergoda abang tukang bakso, mie ayam, es doger, nyinyiran tetangga, informasi sesat di sosmed, dsb). Dari sini, tidak ada yang bisa saya lakukan selain menyemangati anda untuk mencoba metode lain / instropeksi diri, dan semoga anda menemukan metode diet terbaik lainnya segera.

Demikian metode diet ini saya uraikan sedetil & sejelasnya menurut pengalaman saya & telah teruji berhasil saya lalui dengan baik, tanpa mencret / diare, tanpa pusing / gemetar, dan tanpa maag kambuhan, serta sukses menurunkan kadar kolesterol, asam urat & gula saya. Semua itu dilakukan tanpa mengkonsumsi suplemen diet apapun (kecuali dalam masa percobaan sesat di awal-awal), tanpa harus selalu mengkonsumsi sayur maupun buah-buahan tertentu, tanpa mengkonsumsi makanan sehat tertentu (yang rumit hitung-hitungan gizi & kalorinya), tanpa pula menyia-nyiakan makanan yang sudah ada (karena hanya tinggal diatur jadwal & porsinya), serta tanpa olah raga dan tanpa konsultan diet profesional (yang mana pasti tidak murah), dan semuanya saya bagikan gratis 100% disini. Semoga bisa bermanfaat bagi anda para pejuang diet yang masih belum menemukan metode yang cocok selama ini.

Terima kasih sudah mau membaca sampai tuntas sejauh ini hingga 5 part berturut-turut, padahal ada juga bagian yang nggak penting banget, haha.

Hai nasi padang, lontong cap gomeh, segala sambelan, nasi & mie goreng, bakso tetelan, bebek goreng & lain-lain, silahkan mengantri ya, saya akan libas anda semua di hari ketika jadwal cheating telah tiba, haha, daebak!. The end.