Download Film Dengan UTorrent

Sudah lama saya tidak posting, mungkin ada sebulan lebih, sibuk sih memang, tapi ada unsur agak malas juga, maklumlah, orang GJ, hehe…

Hmm.. numpang curhat dikit :D. Waktu saya lagi boring alias bosen, pas kepikiran ingin download film-film lama (barat). Akhirnya, disela-sela istirahat kantor, saya sempetin searching di mbah google buat cari link download tuh film. Kebanyakan nemu dari situs luar, nol besar dari situs lokal, maklum, film yang saya cari keluaran tahun 1993, cukup jadul memang, jadi kemungkinan besar tidak masuk list di situs-situs lokal (soalnya tahun segitu, di Indonesia, blog dan internet belum booming banget seperti sekarang). Klak klik berjam-jam (akumulasi dari lanjutan dari hari ke hari maksudnya, emangnya kerjaan kantor nggak dikerjain apa ??), hasilnya nggak memuaskan, dari sekian kali klik, 70% link yang saya klik mengarahkan ke torrent. Alhasil, sayapun dibuat penasaran sama bang torrent ini.

Dulu-dulu, kalau saya download dan setelah selesai ternyata isinya file berekstensi torrent ini, langsung saya hapus. Pikiran saya, “file apa’an nih? Kok nggak bisa dibuka, nggak ada linknya, ukurannya juga kecil, rusak kali ya? Ato jangan-jangan nih file virus yak?” (haha, culun juga waktu itu J)), mungkin anda juga berfikiran sama culunnya dengan saya. Makannya saya lebih doyan download link yang file ekstensinya jelas. Apalagi untuk film, kalo nggak .avi, .mkv, mp4, ya split .001. Tapi belakangan, film-film jaman sekarang kualitasnya sudah oke punya, kualitas audio videonya sudah ngetop, gambar cling suara jernih, makannya ukuran file-nya besar-besar. Sekarang, sudah jarang saya lihat situs/blog yang menyediakan link langsung untuk download film utuh yang rata-rata ukurannya 700mb ke atas atau bahkan 1gb lebih. Kebanyakan/rata-rata, tuh file film di-split/dipecah jadi beberapa bagian, yang kesemuanya harus di-download dengan lengkap dan benar, lalu baru bisa disatukan lagi dengan menggunakan aplikasi yang namanya HJSPLIT. Nggak tanggung-tanggung, 1 file film utuh, bisa depecah mulai dari 3 bagian hingga menjadi 8 bagian, tergantung seberapa besar file aslinya.

Menurut pengalaman, dan bagi saya, men-download beberapa pecahan file sangat menjengkelkan, selain karena harus semakin lama download-nya, belum tentu waktu disatukan masih bisa diputer di player (mungkin karena ada corrupt waktu download atau error waktu proses splitting), dan ada beberapa server yang tidak mengijinkan fasilitas “resume download”, belum lagi pembatasan bandwith karena tidak menggunakan account premium, lalu ada counter dan harus nunggu lama juga. Meskipun download-nya pakai IDM, tapi ketika koneksi tiba-tiba putus dan download tidak dapat dilanjutkan, apalagi pecahannya banyak, ya bisa bikin jengkel juga. Belum lagi yang pakai koneksi terbatas, kasian deh.. 😀

Nah, untuk mengatasi hal itu, kembali ke topik awal tadi, mengenai bang torrent. Saya cari-cari di mbah google tentang si bang torrent ini. Pertama-tama, saya dapet pengetahuan, kalau torrent ini adalah salah suatu protokol sharing file yang memungkinkan men-download sebuah file yang berukuran besar dengan menggunakan bandwidth internet yang minimum. Protokol UTorrent diperkenalkan pertama kali pada tanggal 2 Juli 2001 oleh seorang programmer bernama Bram Cohen yang merancang protokol tersebut pada April 2001. Tidak seperti metode sharing file yang lain, UTorrent memaksimalkan kecepatan transfer dengan mengumpulkan potongan-potongan file yang akan di-download dan men-download potongan-potongan tersebut secara simultan dari orang-orang yang sudah memilikinya. Torrent juga dikenal sebagai protokol komunikasi sharing (berbagi) file/data secara peer-to-peer (P2P), yang menggunakan suatu metode mendistribusikan data dalam jumlah yang besar secara luas tanpa harus menanggung semua beban resource/kinerja hardware, hosting, & bandwith pada distributor asli data/file tersebut. Ketika data didistribusikan menggunakan protokol Torrent, setiap pengguna yang men-download file tersebut juga ikut mendistribusikan sebagian kecil data kepada pengguna baru yang mendownload file/data tersebut, hal ini mengurangi biaya dan kinerja dari sang distributor asli. Hal ini juga mengurangi ketergantungan terhadap distributor file/data yang asli.

Dan akhirnya, setelah saya cari-cari lagi, saya temukan orang yang cukup baik membagi pengetahuannya mengenai cara download film menggunakan torrent ini, dan e-book-nya bisa di-share pula, hihi… (sambil meringis kegirangan :))). File pdf-nya bisa di download di sini. Enaknya pakai torrent, cari link-nya nggak pakai lama (langsung bisa muncul di urutan pertama mbah google), download-nya bisa simultan alias bisa dilanjutin lagi kapan saja (asalkan ada koneksi) dan file-nya utuh alias nggak pakai di-split. Karena file torrent ini kebanyakan punya orang luar/barat, maka hampir apa saja dapat di download, mulai dari film jadul, mp3, e-book, software, crack, apa aja deh, asalkan bukan sesuatu yang terlalu lokal (misalnya aja nyari film beranak dalam kubur, dieeenggg… ya jelas nggak ada lah, orang barat mana kenal tuh film, ckckckck,,,) jadi cari yang normal-normal aja yah, biar aman, hehe… (apa juga maksudnya??).

Langsung aja deh, praktekin ilmunya yang ada di e-book, tapi ingat, tergantung anda juga itu ilmu mau digunakan buat apa (tuh torrent mau dipakai buat download apa). Bagaikan senjata, bisa dipakai buat kejahatan, atau untuk kebaikan, terserah anda… jadi, gunakanlah setiap ilmu yang anda miliki dengan bijak dan baik, ingat, setiap perbuatan akan dimintai pertanggun jawaban.. (halah, kok malah ceramah, hehe…).